Dasar Ibadah Aqiqah
Aqiqah Sesuai Sunnah Nabi Seperti Apa – Ibadah yang benar adalah ibadah yang di laksanakan sesuai dengan syari’at yang sudah di tentukan, setiap ibadah yang di lakukan atas dasar pemahaman sendiri atau inisiatif tanpa dasar tentu akan hilang pahalanya dan tidak terhitung sebagai ibadah, justru akan terkategori sebagai bid’ah bahkan kesesatan, maka mempelajari apa saja yang telah di syari’atkan adalah hal penting dan tidak boleh terlewat.
Aqiqah merupakan bentuk syukur dan ungkapan kebahagian atas karunia lahirnya anak
hukum Aqiqah dalam islam adalah sunnah muakkadah (sunnah yang mendekati wajib) dengan memotong 1 atau 2 hewan berupa kambing atau domba,
namun islam tidak pernah mewajibkan Aqiqah kepada seluruh umatnya, sehingga jika memang di rasa tidak mampu menjalankannya maka di maklumi untuk tidak di lakukan.
Aqiqah juga di ibaratkan sebagai gadai kita atas anak yang lahir, sebagaimana di riwayatkan Al-Hasan dari Sammuroh radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Semua anak tergadaikan dengan aqiqahnya yang di sembelihkan pada hari ketujuh, di cukur rambutnya, dan di berikan nama.” (HR Ahmad 20722, At-Turmudzi 1605 dan di nilai shahih oleh Al-Albani).
Aqiqah Sesuai Sunnah Nabi
Tata cara ber Aqiqah juga harus di perhatikan, sebaiknya di lakukan mengikuti sunnah yang sudah di contohkan oleh Rasulullah SAW,
tata cara ini meliputi :
- Pemotongan, Pemotongan ternak untuk Aqiqah laki-laki berjumlah 2 ekor kambing/domba, sedangkan untuk Aqiqah perempuan cukup dengan 1 kambing/domba.
- usia hewan minimal 6 bulan untuk domba dan 1 tahun untuk kambing.
- hewan juga harus sehat sempurna terbebas dari cacat dan sakit.
- Pemasakan, daging Aqiqah yang sudah di sembelih sebaiknya di olah terlebih dahulu sebelum di bagikan, agar orang yang di bagikan lebih gembira dan senang karena tidak perlu memasaknya kembali
- Memakan Aqiqah, Menurut hadis yang di riwayatkan al-Bayhaqi, Aisyah r.a berkata, “Sunnahnya dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan satu ekor kambing untuk anak perempuan. Ia di masak tanpa mematahkan tulangnya. Lalu di makan (oleh keluarganya), dan di sedekahkan pada hari ketujuh.” (HR al-Bayhaqi)
Sunnah ini memang tidak mesti di jalankan secara keseluruhan
tetapi tentu jika di lakukan akan menjadi lebih baik dan menambah keberkahan atas ibadah yang di lakukan.
Salamah Aqiqah merupakan penyedia jasa Aqiqah yang akan membantu anda menunaikan ibadah Aqiqah dengan semua syarat dan sunnah yang terpenuhi
sudah saat nya ber Aqiqah mudah bersama Salamah Aqiqah