Ampas Tahu Sebagai Booster Ternak – Pakan memegang peranan penting dalam tumbuh kembang ternak, sehingga perlu untuk di perhatikan secara seksama
apa yang di konsumsi oleh ternak tidak boleh di berikan secara sembarangan, apalagi untuk usaha peternakan yang berfokus pada peningkatan bobot badan
karena nya pakan harus di perhitungkan dengan matang, baik itu kandungan yang di miliki atau biaya yang akan di keluarkan
kandungan terpenting dalam pakan adalah protein
protein berperan penting membantu tumbuh kembang ternak, karena mendorong produktifitas sel di dalam tubuh
produktifitas sel merangsang pertumbuhan otot, lemak, tulang, telur dan semen, di antaranya juga akan menjadi tenaga dalam beraktifitas ternak
selain kandungan, pakan juga perlu di perhatikan pada segi biaya
jangan sampai pakan di berikan secara ugal-ugalan dan ber akibat pada membengkaknya anggaran yang harus di keluarkan
ini karena pakan merupakan persentase terbesar dalam biaya produksi peternakan, yaitu mencapai 70%
dengan persentase sebesar itu, apabila pemilihan pakan tidak di lakukan selektif dan sembarangan dengan hanya memperhatikan kandungan protein
besar kemungkinan peternak akan mengalami kerugian akibat tidak seimbangnya biaya pemeliharaan dengan biaya penjualan
Baca juga : Sebenarnya Hukum Aqiqah Wajib atau Sunnah?
Ampas Tahu Sebagai Booster Ternak
salah satu sumber protein yang banyak di gunakan adalah ampas tahu, ampas tahu merupakan sisa dari pembuatan tahu yang terbuang sebagai limbah dan kurang di hargai di pasar
kendati demikian, ampas tahu memiliki kandungan protein yang cukup besar
protein ini merupakan sisa dari kedelai yang tidak tergunakan, walau tidak sebanyak kedelai utuh tetapi protein yang di miliki tetap bisa di manfaatkan
salah satunya untuk memnuhi kebutuhan protein harian ternak
menurut penelitian yang di lakukan oleh Universitas Jendral Soedirman, terungkap bahwa kandungan protein pada ampas tahu mencapai 21%
kandungan ini mengalahkan hijauan yang biasa di gunakan
seperti rumput gajah (protein 10%), rumput odot (protein 12%) dan rumput pakchong (protein 16,5%)
artinya pemberian ampas tahu menjadi lebih efektif di bandingkan hijauan alami dalam memenuhi kebutuhan pakan ternak
kendati demikian, semakin banyak peternak yang mengetahui kandungan ampas tahu maka permintaan juga akan meningkat
ini menjadi permasalahan baru, karena stok yang ada akan menjadi terbatas dan para produsen tahu pun akhirnya memberikan harga yang semakin tinggi
sehingga, saat ini ampas tahu tidak lagi mudah di dapatkan, dan seringkali para produsen tahu sudah memiliki kontrak dengan para peternak untuk hanya mensuplai ampas tahu nya kepada peternak tersebut
persaingan antar peternak menjadi berubah, dari persaingan relasi dan kecepatan bergeser menjadi persaingan modal.